Pakan Pembesaran Ikan Sidat
Pergantian air selama masa pemliharaan bisa mencapai 20 – 30 % untuk menjaga kadar oksigen terlarut pada kisaran 20 ppm dan membuang kotoran yang terlarut di dalam air. Kotoran yang ada di dalam tambak berasal dari sisa pakan, feses benih ikan sidat, dan kotoran lain yang datang dari air media.
Tahap pembesaran dilakukan sampai fingerling berubah menjadi ikan sidat ukuran konsumsi dengan berat minimal 200 gr/ekor. Pemanenan ikan sidat ukuran konsumsi dilakukan pada sore hari agar menghindari stress akibat tingginya suhu pemeliharaan. Pemanenan dilakuan dengan menggunakan waring anco dengan dimensi waring 1,5 x 1,5 m2. Anco diturunkan sampai ke dalam tambak lalu taburkan pakan pellet pada bagian atas waring anco. Biarkan beberapa saat hingga ikan sidat yang akan kita panen berkumpul di daerah pemberian pakan. Apabila ikan sidat sudah berkumpul dalam jumlah banyak lalu tarik waring anco tersebut hingga mencapai permuakan air tambak kemudian arahkan ke pematang tambak. Pada pematang tambak telah disediakan drum sebagai wadah ikan sidat yang telah dipanen tadi. Segera lakukan kegiatan pengemasan apabila ikan sidat telah masuk kedalam drum.
Tahap terakhir dari proses kegaitan budidaya adalah penanganan pasca panen. Dengan penanganan pasca panen yang benar diharapkan nilai jual dari produk budidaya tersebut tidak akan turun karena penanganan panen dan transportasi yang kurang baik. Ikan sidat mempunyai nilai jual tinggi pada saat diperdagangkan dalam kondisi hidup dan segar (tidak luka). Untuk itu diperlukan cara pengemasan ikan sidat ukuran konsumsi akan menjamin kelangsungan hidupnya dari mulai penaganan panen di tambak sampai ke lokasi pasar. (MJ-Sidatmania).